Download “Surat untuk Bapak” dari Yenny Wahid, Putri Gus Dur Free

Judul:“Surat untuk Bapak” dari Yenny Wahid, Putri Gus Dur
info:Bapakku tercinta... Tidak terasa 5 tahun lebih bapak telah meninggalkan kami, begitu banyak hal yang terus ku kenang tentangmu. Aku ingat, dulu ketika bapak mencalonkan diri menjadi presiden, aku ragu, ragu karena bapak tidak bisa melihat, bagaimana mungkin bapak bisa memimpin tanpa penglihatan. Namun seperti Abdullah bin Umar, kebutaanmu adalah anugerah bagi negeri ini, karena dengannya, mata bathinmu jadi bercahaya, dan lisanmu menjadi tajam menyuarakan kebenaran. Justru kami yang sempurna penglihatannya Pak... kadang tak mampu membedakan, mana yang benar mana yang salah. Bapak... minggu lalu adalah tahun baru imlek, aku ingat, ketika bapak mengeluarkan aturan membolehkan perayaan imlek, ada sedikit kalangan yang mencibir, sama seperti ketika Bapak perintahkan banser jaga gereja, orang-orang itu berkata, Bapak hanya lindungi kelompok minoritas, mereka lupa, ketika zaman orde baru, Bapak berjuang bagi kelompok mayoritas yang ditekan, sampai Bapak sendiri harus jadi korban. Bapak tercinta... terimakasih lah mengajari kami, bahwa kaidah agama yang kita anut, adalah agama yang cinta damai dan mengasihi seluruh alam. Saat ini, makin banyak masyarakat dunia yang hafal quran & hadits, namun sayangnya, masih ada pula yang justru senang mengkafirkan orang lain. Bapak... justru setelah kau pergi, aku masih melihatmu dimana-mana. Di kaos dan kalender yang banyak dijual orang, di spanduk dan iklan layar kaca ketika musim kampanye tiba, bersanding dengan logo-logo partai dan foto calon presiden. Padahal, sebagian dari mereka, justru adalah orang-orang yang nilai politiknya berbeda dari dirimu, Pak... kami sungguh rindu leluconmu, tak ada lagi yang sekarang bisa memarahi anggota DPR dan para politisi, bahkan anak TKpun tidak mau lagi disamakan dengan mereka. Kalau Bapak masih ada, mungkin bapak akan berkata, polisi kok dibilang bukan penegak hukum, pantas sekarang maling-maling makin berani, merampok harta rakyat disiang hari, lalu lakukan kriminalisasi agar kejahatannya terlindungi. Hmmm, tapi mungkin Bapak akan senang, karena teman Bapak, Buya Safii Maarif, kemarin memberi nasihat kepada Presiden Jokowi, agar jadi rajawali. Dan bahkan, kalau Bapak ada di sana, Bapak akan menambahkan, Dek Jokowi... tangkap saja semua maling itu, gitu saja kok repot. Kasihan Pak Jokowi, Pak... begitu banyak bebannya dalam memimpin negeri, sepertinya, beliu perlu teman untuk bicara, tolong datangi dia dalam mimpi, agar terilhami untuk jadi lebih berani, karena rakyat negeri ini, butuh diayomi. =========== Surat untuk Bapak, Putri Gus Dur: Indonesia Butuh Pemimpin Seperti Gus Dur. Tidak terasa sudah 5 tahun lebih Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) meninggalkan kita semua. Sikap Gus Dur yang sangat vokal dan tegas memimpin masyarakat RI pada masanya itu membuat banyak orang susah untuk melupakan sosok beliau. Putri Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh mengungkapkan Gus Dur adalah pelindung kaum minoritas sementara kaum mayoritas banyak yang tidak paham akan Gus Dur. ============ “Belajar dari Gus Dur” bersama Istri & 4 Putrinya, Mahfud MD, Lukman Hakim Saifuddin di Mata Najwa Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur sudah lama pergi, tapi warisannya masih sangat terasa dan relevan, hingga hari ini. Banyak pelajaran yang bisa digali dari Presiden RI ke-4 ini, mulai dari demokrasi, toleransi, juga nilai-nilai kemanusiaan. Mata Najwa menghadirkan episode BELAJAR DARI GUS DUR. Mengundang sang istri, Sinta Nuriyah dan keempat putrinya, Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh, Anita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari. Kerinduan akan sosok ayah dituangkan dalam sebuah surat yang ditulis Zannuba Arifah Chafsoh. Dalam suratnya, putri ke-2 Gus Dur yang biasa disapa Yenny Wahid ini juga menyinggung hiruk pikuk yang sedang terjadi di negeri ini. Gus Dur sebagai presiden pertama setelah reformasi lewat kemenangan yang begitu dramatis. Era di mana, kran kebebasan dibuka sangat lebar. Pers yang selama ini dibungkam mendapatkan momentumnya. Anggota DPR, Budiman Sudjatmiko, berbagi bagaimana dia memaknai kepemimpinan dan pemikiran Gus Dur saat masih menjadi aktivis dan kini menjadi politikus di parlemen. Dalam masa transisi reformasi, presiden Gus Dur banyak membuat kebijakan yang berani dan cenderung kontroversial. Kami mengundang mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur, Mahfud MD dan pengamat politik, Fachry Ali untuk bercerita soal itu. Gus Dur yang humanis lekat dengan keberpihakan kepada mereka yang selama ini terpinggirkan. Bagi Kementerian Agama, salah satu tantangan terbesar saat ini mengembangkan gagasan-gagasan Gus Dur. Kami hadirkan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin untuk membahas bagaimana merawat keberagaman dalam kebijakan yang konkrit. http://matanajwa.com https://twitter.com/MataNajwa @MataNajwa ===========
Upload:04 March 2015
Uploader:mif
Durasi:5:35
Source:http://www.youtube.com/watch?v=zzcQhrGzkPE
klik disini untuk download lebih cepat


Terima kasih.!! Anda telah mengunjungi halaman “Surat untuk Bapak” dari Yenny Wahid, Putri Gus Dur Kunjungi terus blog ini untuk mendapatkan update terbaru.!!